Dalam bahasa Arab, reaksi ini disebut "wajilat quluubuhum". Di awal surah al Anfaal ini, Allah menyenaraikan tiga sifat orang beriman; gementar hati apabila disebut nama Allah, bertambah iman apabila dibacakan ayat-Nya kepada mereka, dan kepada-Nya mereka bertawakkal.
Namun ia berbeza dengan orang munafik. Ketika beribadah, mereka langsung tidak teringatkan Allah dalam hati. Mereka tidak beriman sedikitpun kepada ayat Allah, tidak juga bertawakal kepada-Nya, tidak mendirikan solat ketika orang lain tidak tahu dan tidak membayar zakat. Padahal perasaan gementar / takut ini perlu ada, sebagai pendorong untuk melakukan kewajipan yang diperintahkan dan meninggalkan larangan-Nya. Inilah sifat mu'min sejati.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementarlah hati mereka; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah.
[al Anfaal, 8:2]
Semoga kita juga diberikan nikmat "wajilat quluubuhum" ini seperti yang diberikan kepada orang beriman ketika disebutkan nama Allah. Lalu teringatlah kita kepada perintah-Nya yang perlu kita lakukan, dan larangan yang perlu ditinggalkan.
No comments:
Post a Comment